PABRIK GULA DELANGGU ATAU
PABRIK KARUNG GONI DELANGGU (?)
Pabrik Gula Delanggu adalah salah
satu pabrik gula yang pernah berdiri di Kabupaten Klaten. Lokasi pabrik gula
ini berada di Kecamatan Delanggu dan tidak jauh dari jalan raya Solo – Jogja. Pabrik
gula yang lebih dikenal masyarakat sebagai pabrik karung goni ini memiliki
sejarah yang panjang dan menarik. Menurut beberapa referensi menyebutkan bahwa Pabrik Gula Delanggu didirikan pada
tahun 1917, namun jika dilihat dari arsip yang bersumber dari Library Leiden University, aktivitas
pabrik gula ini sudah dimulai di pertengahan abad 18.
Pada tahun 1871 luas perkebunan tebu
diwilayah Delanggu pernah mencapai 404 bau yang bisa menghasilkan tebu sebanyak
16.183 pikul. Hal inilah yang membuat Pabrik Gula Delanggu termasuk salah satu pabrik
gula besar yang pernah berdiri diwilayah Klaten. Seiring dengan berjalannya
waktu, pabrik gula ini akhirnya harus menyerah pada krisis malaise yang terjadi
di tahun 1930. Banyaknya produksi gula yang tidak diimbangi dengan serapan
konsumsi pasar membuat pabrik gula ini ditutup guna mengendalikan produksi gula
di Jawa.
Pada tahun 1933 pemerintah Hindia
Belanda akhirnya menutup pabrik gula ini dan mengubahnya menjadi pabrik karung
goni. Pada waktu itu, wilayah perkebunan tebu dirubah menjadi perkebunan rami
atau rossela sebagai bahan baku utama pembuat karung goni. Seiring dengan
berjalannya waktu, Pabrik Karung Goni Delanggu semakin berkembang pesat. Bahkan
wilayah operasinya hingga ke daerah Wonosari, Juwiring, dan Polanharjo.
Ketika Jepang berhasil menguasai
Indonesia pada tahun 1942, Pabrik Karung Goni Delanggu semakin bertambah maju.
Hal ini dikarenakan pemerintah Dai Nipon memiliki kebijakan untuk mengurangi
tanaman perdagangan dan menggantinya dengan tanaman padi sebagai suplai bahan
pangan bagi tentara Jepang yang berperang. Karung goni menjadi sangat penting
sebagai wadah beras yang akan di kirim ke barak-barak tentara.
Peta Lokasi
Pabrik Gula Delanggu
Sumber: kitlv.nl
Pabrik Gula
Delanggu Tahun 1897
Sumber: kitlv.nl
Saat Indonesia merdeka Pabrik Karung Goni Delanggu
dinasionalisasi oleh pemerintah Indonesia. Bahkan pada waktu itu, pabrik
tersebut sempat menjadi pabrik karung goni terbesar di Asia Tenggara. Pada saat
terjadi pergolakan PKI di Indonesia pada tahun 1965 banyak pegawai pabrik yang
ditangkap bahkan dibunuh karena dituduh sebagai anggota PKI. Oleh karena
peristiwa tersebut, pabrik secara perlahan ditutup karena banyak pegawainya
yang menjadi korban PKI. Selain itu kemajuan teknologi dimana hadirnya plastik
sebagai sarana pembungkus turut menjadikan pabrik ini bangkrut dan akhirnya ditutup.
Mesin Giling dan
Rumah Administrateur Pabrik Gula Delanggu Tahun 1897
Sumber: kitlv.nl
Kini bekas bangunan
utama Pabrik Karung Goni Delanggu dan beberapa bangunan pendukungnya masih
kokoh berdiri. Akan tetapi sayang bangunan-bangunan tersebut kini rusak dan
terkesan kumuh. Hal ini tentu saja sangat beralasan karena selama puluhan tahun
bangunan tersebut mangkrak tak berpenghuni.
Pintu
Gerbang Pabrik Karung Goni Delanggu
Bangunan Kantor
Pabrik Karung Goni Delanggu
Bangunan di Sisi
Timur Pabrik Karung Goni Delanggu
Reruntuhan Rumah
Pegawai di Sisi Utara
Rumah Pegawai di
Sisi Selatan
Stasiun Delanggu
Terhubung dengan Pabrik Gula Delanggu Tahun 1920
Sumber: kitlv.nl
Tidak ada kaitannya penutupan pabrik dengan PKI 1965, pabrik ini masih beroperasi hingga tahun 1990-an dan murni tutup karena bisnis.
BalasHapusMemang tdk ada bapak secara langsunh. Pabrik ini tutup.karena kalah bersaing dengan plastik yg mulai merajai pasaran.
HapusAkan tetapi pabrik ini jg mengalami kemunduran pascaperistiwa PKI. pasalnya banyak karyawan pabrik yg ditangkap yg berdampak pada SDM pabrik.
Persaingan bisnislah yg berpengaruh paling besar yg membangkrutkabln pabrik ini