Rabu, 16 Desember 2015

PABRIK GULA DELANGGU

PABRIK GULA DELANGGU ATAU
PABRIK KARUNG GONI DELANGGU (?)

            Pabrik Gula Delanggu adalah salah satu pabrik gula yang pernah berdiri di Kabupaten Klaten. Lokasi pabrik gula ini berada di Kecamatan Delanggu dan tidak jauh dari jalan raya Solo – Jogja. Pabrik gula yang lebih dikenal masyarakat sebagai pabrik karung goni ini memiliki sejarah yang panjang dan menarik. Menurut beberapa referensi menyebutkan  bahwa Pabrik Gula Delanggu didirikan pada tahun 1917, namun jika dilihat dari arsip yang bersumber dari Library Leiden University, aktivitas pabrik gula ini sudah dimulai di pertengahan abad 18.
            Pada tahun 1871 luas perkebunan tebu diwilayah Delanggu pernah mencapai 404 bau yang bisa menghasilkan tebu sebanyak 16.183 pikul. Hal inilah yang membuat Pabrik Gula Delanggu termasuk salah satu pabrik gula besar yang pernah berdiri diwilayah Klaten. Seiring dengan berjalannya waktu, pabrik gula ini akhirnya harus menyerah pada krisis malaise yang terjadi di tahun 1930. Banyaknya produksi gula yang tidak diimbangi dengan serapan konsumsi pasar membuat pabrik gula ini ditutup guna mengendalikan produksi gula di Jawa.
            Pada tahun 1933 pemerintah Hindia Belanda akhirnya menutup pabrik gula ini dan mengubahnya menjadi pabrik karung goni. Pada waktu itu, wilayah perkebunan tebu dirubah menjadi perkebunan rami atau rossela sebagai bahan baku utama pembuat karung goni. Seiring dengan berjalannya waktu, Pabrik Karung Goni Delanggu semakin berkembang pesat. Bahkan wilayah operasinya hingga ke daerah Wonosari, Juwiring, dan Polanharjo.
            Ketika Jepang berhasil menguasai Indonesia pada tahun 1942, Pabrik Karung Goni Delanggu semakin bertambah maju. Hal ini dikarenakan pemerintah Dai Nipon memiliki kebijakan untuk mengurangi tanaman perdagangan dan menggantinya dengan tanaman padi sebagai suplai bahan pangan bagi tentara Jepang yang berperang. Karung goni menjadi sangat penting sebagai wadah beras yang akan di kirim ke barak-barak tentara.

Peta Lokasi Pabrik Gula Delanggu
Sumber: kitlv.nl

Pabrik Gula Delanggu Tahun 1897
Sumber: kitlv.nl

            Saat Indonesia merdeka Pabrik Karung Goni Delanggu dinasionalisasi oleh pemerintah Indonesia. Bahkan pada waktu itu, pabrik tersebut sempat menjadi pabrik karung goni terbesar di Asia Tenggara. Pada saat terjadi pergolakan PKI di Indonesia pada tahun 1965 banyak pegawai pabrik yang ditangkap bahkan dibunuh karena dituduh sebagai anggota PKI. Oleh karena peristiwa tersebut, pabrik secara perlahan ditutup karena banyak pegawainya yang menjadi korban PKI. Selain itu kemajuan teknologi dimana hadirnya plastik sebagai sarana pembungkus turut menjadikan pabrik ini bangkrut dan akhirnya ditutup.


Mesin Giling dan Rumah Administrateur Pabrik Gula Delanggu Tahun 1897
Sumber: kitlv.nl

Kini bekas bangunan utama Pabrik Karung Goni Delanggu dan beberapa bangunan pendukungnya masih kokoh berdiri. Akan tetapi sayang bangunan-bangunan tersebut kini rusak dan terkesan kumuh. Hal ini tentu saja sangat beralasan karena selama puluhan tahun bangunan tersebut mangkrak tak berpenghuni.

Pintu Gerbang Pabrik Karung Goni Delanggu

Bangunan Kantor Pabrik Karung Goni Delanggu


Bangunan di Sisi Timur Pabrik Karung Goni Delanggu



Reruntuhan Rumah Pegawai di Sisi Utara

 Rumah Pegawai di Sisi Selatan

Stasiun Delanggu Terhubung dengan Pabrik Gula Delanggu Tahun 1920
Sumber: kitlv.nl











2 komentar:

  1. Tidak ada kaitannya penutupan pabrik dengan PKI 1965, pabrik ini masih beroperasi hingga tahun 1990-an dan murni tutup karena bisnis.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang tdk ada bapak secara langsunh. Pabrik ini tutup.karena kalah bersaing dengan plastik yg mulai merajai pasaran.
      Akan tetapi pabrik ini jg mengalami kemunduran pascaperistiwa PKI. pasalnya banyak karyawan pabrik yg ditangkap yg berdampak pada SDM pabrik.
      Persaingan bisnislah yg berpengaruh paling besar yg membangkrutkabln pabrik ini

      Hapus